Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Senjata yang Perlu Disiapkan Sebelum Menulis

Hasil yang baik diawali dengan persiapan yang matang. Ketika kamu menulis, entah itu di media massa atau media digital, diperlukan adanya sebuah persiapan. Persiapan ini bisa berupa bahan (niat, pendalaman topik, dan informasi yang cukup) dan alat. Alat di sini bisa berupa kertas, pena, dan lain-lainnya.  Namun, memasuki zaman serba canggih ini, kegiatan menulis bisa dilakukan dengan mudah menggunakan aplikasi. Apa saja aplikasi yang diperlukan? Berikut uraiannya: 1. Sumber Informasi Informasi adalah bagian dari bahan menulis. Tanpa informasi, kamu akan kebingungan dengan hal apa saja yang kamu cantumkan dalam tulisan. Sumber informasi biasanya berasal dari buku. Di media digital, sumber informasi dapat diperoleh dari situs terpercaya seperti academia.edu (ada pula yang berupa aplikasi) Logo aplikasi academia.edu Ada pula web lain, di antaranya: • citethisforme.com • buku-e.lipi.go.id • bukupedia.com • e-resources.perpusnas.go.id • scholar.google.go.id • freeful

Saat Silsilah Keluarga Mempertemukannya dengan Adonan Biang

Pernahkah kamu berpikir, ketika kamu berada di pemakaman etnis Tionghoa, dan seseorang yang baru saja dikubur telah mewariskan adonan roti kepadamu? Judul: Madre Penulis: Dee Lestari Penerbit: Bentang Pustaka Terbit: 2015 Jenis: Novelet Jumlah halaman: v+46 hlm. *** Madre adalah fiksi ringan. Bercerita tentang Tansen Wuisan, lelaki 'bebas' yang diwarisi adonan roti oleh kakeknya, Tan Sie Gie. Silsilah keluarganya berubah drastis saat tahu bahwa neneknya menikah dengan etnis Tionghoa, bukan orang Tasikmalaya seperti yang ia ketahui.  Tansen dibawa ke sebuah alamat di Jakarta. Tempat itu adalah toko roti yang sudah tidak lagi beroperasi. Di sana, Tansen bertemu Pak Hadi, mantan pekerja kakeknya. Pak Hadi memperkenalkan Madre, adonan roti yang diperlakukan selayaknya anak sendiri.  Pak Hadi mengajarkan Tansen bagaimana 'merawat' Madre. Baru sehari, Tansen sudah keheranan dengan hidupnya yang aneh ini. Untuk mencurahkan perasaannya, Tansen menulis di blog. Sebua

Rutinitas Harian sebagai Konsistensi Terhadap Diri Sendiri

What is your daily routine?   Selama menjalani hidup bertahun-tahun, manusia tidak akan jauh dari yang namanya rutinitas. Rutinitas setiap orang bergantung dengan kebutuhan mereka masing-masing. Seseorang yang memiliki rutinitas—baik disengaja maupun tak disengaja—akan mendatangkan dampak dan menunjukkan bagaimana kepribadiannya kepada khalayak umum.  Sebagai contoh, seseorang yang rutin membaca dan menulis setiap harinya akan dianggap lebih cerdas ketimbang mereka yang setiap harinya bermain game. Anggapan dari khalayak sekitar ini dapat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang kedepannya. Mereka yang rutin menulis dan rajin mempublikasikannya akan lebih mudah direkrut sebagai tenaga tulis ketimbang mereka yang rutin bermain game.  Berikut keuntungan dari rutinitas mengutip dari  sehatq.com  : 1. Membuat hari jadi produktif Mengawali hari dengan rutinitas adalah cara untuk mewujudkan hari yang produktif. Bedakan produktif dengan sibuk karena kerap disalahartikan. Menyusun

iPusnas: Sarana Membaca Walau Tidak Keluar Rumah

Sejak pandemi Covid-19 memasuki Indonesia pada tahun 2020, negara kita mengalami perubahan besar-besaran. Banyak aktivitas di luar rumah yang harus diminimalisir. Tetap berada di rumah dan mematuhi protokol kesehatan adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.  Efek dari pandemi ini tidak hanya berimbas pada dunia kesehatan, di mana para nakes harus lintang pukang menangani pasien-pasien Covid-19 yang jumlahnya kian bertambah setiap harinya. Bersamaan dengan itu, jumlah orang yang harus berdiam diri di rumah pun kian bertambah.  Tetap berada di rumah dalam waktu yang tak dapat ditebak selesainya membuat orang-orang jenuh. Biasanya, orang dalam fase jenuh akan mengeksplor dirinya untuk menemukan hal baru. Akan tetapi, jika hanya berada di luar rumah, bagaimana bisa mengeksplor diri? Faktanya, sebelum pandemi tahun 2020, pemerintah melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah meluncurkan aplikasi iPusnas pada 16 Agustus 2016.  iPusnas adala

Kalau Ada Dua Vektor Tegak Lurus, Hafalkan Ini!

Jika kamu anak MIPA, maka kamu tak akan asing dengan yang namanya vektor.  Bukan! Vektor yang dimaksud bukanlah gambar vektor yang kalau diperbesar bagaimana pun tidak akan menghasilkan kotak kecil-kecil. Beda server. Vektor dalam Matematika (dalam Fisika juga, sih) adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Vektor ini berbeda dengan skalar, yang mana jika skalar itu tidak memiliki arah.   Nah, kalau kamu sudah atau masih belajar tentang vektor, kemungkinan kamu akan menemukan soal semacam ini:  Sumber: PDF kiriman guru, hehe. Di blog ini, saya tidak sedang mengajarkan cara penyelesaian soal di atas, melainkan berfokus terhadap "salah satu proses" dari menyelesaikan soal di atas.  Proses pertama adalah menentukan apa yang; diketahui, ditanya, dan dijawab.  Proses kedua adalah menentukan nilai vektor p. Caranya dengan menggunakan dot product/scalar product. Ini persamaannya:  Kalau dalam konteks soal, maka: u.v= |u|.|v| cos θ Kemudian, bar