Langsung ke konten utama

iPusnas: Sarana Membaca Walau Tidak Keluar Rumah



Sejak pandemi Covid-19 memasuki Indonesia pada tahun 2020, negara kita mengalami perubahan besar-besaran. Banyak aktivitas di luar rumah yang harus diminimalisir. Tetap berada di rumah dan mematuhi protokol kesehatan adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. 

Efek dari pandemi ini tidak hanya berimbas pada dunia kesehatan, di mana para nakes harus lintang pukang menangani pasien-pasien Covid-19 yang jumlahnya kian bertambah setiap harinya. Bersamaan dengan itu, jumlah orang yang harus berdiam diri di rumah pun kian bertambah. 

Tetap berada di rumah dalam waktu yang tak dapat ditebak selesainya membuat orang-orang jenuh. Biasanya, orang dalam fase jenuh akan mengeksplor dirinya untuk menemukan hal baru. Akan tetapi, jika hanya berada di luar rumah, bagaimana bisa mengeksplor diri?

Faktanya, sebelum pandemi tahun 2020, pemerintah melalui Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah meluncurkan aplikasi iPusnas pada 16 Agustus 2016. 

iPusnas adalah sebuah platform media sosial untuk mengakses e-Bookstore & e-Pustaka, membangun jaringan/komunitas sesama pembaca, dan juga tentunya sebagai e-Reader untuk membaca eBook. iPusnas dapat diakses di berbagai medium perangkat mulai dari desktop dan PC berbasis situs (web-based), netbook dan tab based hybrid (tab-base application), dan mobile (smartphone-based application). 

Setelah mengunduh aplikasi ini melalui Play Store atau Apps Store, kamu akan diarahkan untuk membuat akun dan verifikasi e-mail. Setelah log in dan mengisi identitas akun, kamu sudah bisa menggunakan iPusnas sebagai sarana membacamu! 

Sumber: dokumentasi pribadi

Kamu bisa menekan tombol pencarian, kemudian mengetik judul buku atau nama penulis.

Contoh pencarian menggunakan keyword nama penulis

Jika kamu bingung ingin membaca buku jenis apa, kamu bisa memilih opsi 'Kategori buku'. 

Sumber: dokumentasi pribadi

Setelah menemukan buku judul apa yang hendak kamu baca, kamu bisa langsung mengunduhnya secara gratis! 

Perlu diingat, aplikasi iPusnas menyediakan salinan buku dalam jumlah terbatas. Apabila jumlah salinan mencapai 0, maka kamu harus lebih dulu mengantri sampai pengguna lain mengembalikan buku tersebut. 

Masa pinjam buku sendiri adalah 5 hari. Jika buku belum dikembalikan hingga lebih dari 5 hari, maka secara otomatis buku dikembalikan tanpa pemberitahuan. 

Bagian profil pengguna

Buku yang pernah atau sedang dipinjam akan masuk dalam bagian 'Riwayat', sedangkan buku dengan salinan 0 yang masih antri akan masuk bagian 'Antrian'. 

iPusnas adalah gudangnya berbagai buku. Seperti yang dijelaskan di awal, terdapat banyak kategori buku yang disediakan, mulai dari fiksi hingga non fiksi, dari novel hingga pengembangan diri. 

Dengan hadirnya aplikasi membaca digital iPusnas, keseharian di masa pandemi yang mulanya jenuh menjadi lebih menyenangkan dan produktif. Tidak perlu keluar rumah kemudian berkunjung ke perpustakaan atau toko buku dengan risiko penularan penyakit. Hanya dengan mengunduh aplikasi gratis, kamu sudah bisa membaca secara gratis, di mana pun dan kapan pun! 

Sudahkah ada iPusnas di ponsel pintarmu? 

Salam, 
Nurul HD. 

Sumber referensi:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

setelah nggak sama dia, gimana rasanya?

Rasanya campur aduk. Waktu menyadari kalau perasaan itu sebenarnya ada, sedikit kecewa sama diri sendiri. Kenapa begitu jadi asing, malah baru sadar kalau jatuh hati? Kan aneh. Mau diungkapkan, kok rasanya udah nggak layak. Kalau dipendam terus, nanti ujungnya bakal gimana? Hahaha. Welcome to my story in 2019. Waktu itu saya suka sama seseorang. Dia kakak kelas. Singkat cerita, kami akrab. Lambat laun, dia jadi cuek. Entah karena UN, atau hal lain di penghujung SMP yang membuatnya jadi super sibuk. Intinya, dia jarang chat saya seperti biasanya. Sebenarnya, hal itu sudah saya prediksi jauh-jauh hari. Tapi, yang namanya asing setelah akrab, siapa sih yang siap? Itulah yang saya rasakan.  Setelah tidak dengannya, saya kesepian.  Jujur, dia lelaki pertama yang saya ajak bercanda paling jauh. Dia satu-satunya lelaki yang menjadi tempat cerita saya di 2019. Namanya di notifikasi bisa membuat jantung saya berdebar. Rasanya senang sekali kalau tahu dia membalas pesan saya. Candaannya tidak pe

Saat Silsilah Keluarga Mempertemukannya dengan Adonan Biang

Pernahkah kamu berpikir, ketika kamu berada di pemakaman etnis Tionghoa, dan seseorang yang baru saja dikubur telah mewariskan adonan roti kepadamu? Judul: Madre Penulis: Dee Lestari Penerbit: Bentang Pustaka Terbit: 2015 Jenis: Novelet Jumlah halaman: v+46 hlm. *** Madre adalah fiksi ringan. Bercerita tentang Tansen Wuisan, lelaki 'bebas' yang diwarisi adonan roti oleh kakeknya, Tan Sie Gie. Silsilah keluarganya berubah drastis saat tahu bahwa neneknya menikah dengan etnis Tionghoa, bukan orang Tasikmalaya seperti yang ia ketahui.  Tansen dibawa ke sebuah alamat di Jakarta. Tempat itu adalah toko roti yang sudah tidak lagi beroperasi. Di sana, Tansen bertemu Pak Hadi, mantan pekerja kakeknya. Pak Hadi memperkenalkan Madre, adonan roti yang diperlakukan selayaknya anak sendiri.  Pak Hadi mengajarkan Tansen bagaimana 'merawat' Madre. Baru sehari, Tansen sudah keheranan dengan hidupnya yang aneh ini. Untuk mencurahkan perasaannya, Tansen menulis di blog. Sebua